Usaha kerajinan kayu bagi masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di daerah pariwisata, umumnya merupakan usaha yang telah lama di tekuni dan merupakan usaha turun temurun dari generasi sebelumnya. Daerah kunjungan wisata yang menonjol untuk usaha ini antara lain adalah Bali, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Irian Jaya dan Nusa Tenggara.
Usaha Kerajinan Kayu
Barang-barang kerajinan kayu banyak diminati oleh wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Bahkan, ada beberapa produk mainan yang sudah diekspor ke manca negara, meskipun secara volume dan nilai ekspor belum dapat bersaing dengan komoditi andalan yang lainnya, baik di sektor migas maupun non migas.
Khususnya barang-barang ekspor Indonesia di luar non migas yang berbahan kayu lebih di dominasi oleh ekspor kayu lapis dan kayu olahan lainnya. Oleh karena itu, data ekspor yang khusus kerajinan kayu dari BPS belum dapat di observasi secara langsung, masih dikaitkan dengan ekspor barang-barang dari kayu lainnya.
Bahan baku kayu bagi industri kerajinan bisa dikatakan hampir tidak mempunyai batasan jenis dan ukuran. Bahkan, limbah kayu pun dapat dimanfaatkan. Secara nasional, pengembangan usaha ini akan memberikan dampak positif terhadap kenaikan efisiensi sumber daya alam Indonesia.
Secara umum jenis produk kerajinan kayu terdiri dari “art product” (Sebagian besar pengerjaan tangan/seni), dan “mass product” (sebagian besar pengerjaan mesin dan seni). Ketiga jenis pokok produk tersebut bentuk dan jenisnya sangat variatif dengan jumlah yang relatif banyak.
Ada yang berbentuk binatang, bunga-bungaan, buah-buahan, ikan-ikanan, perabot rumah tangga, aksesoris, mainan anak dan jenis lainnya. Dari sisi fungsinya, dibedakan menjadi barang seni (pajangan) dan barang seni sekaligus fungsional seperti untuk perabotan rumah tangga.
Desain produk kerajinan kayu memerlukan inovasi dan kreativitas yang dinamis, karena dari waktu ke waktu desain produk sangat cepat berubah sesuai dengan selera pasar, khususnya dengan pasar orientasi ekspor. Desain dengan tujuan ekspor bisa berasal dari order importir atau atas kreatifitas seniman/pengrajin kayu lokal.
Pembuatan Kerajinan Kayu
Bahan baku yang di gunakan dalam pembuatan berbagai macam jenis produk kerajinan kayu diantaranya adalah kayu sengon, jabon dan jati. Sumber bahan baku tersebut didapatkan secara lokal atau didatangkan dari luar daerah. Sedangkan bahan pembantu yang digunakan biasanya terdiri dari berbagai jenis cat tembok, pewarna, semir.
Proses pembuatan kerajinan kayu merupakan gabungan proses mekanik (pemotongan dan pemolaan kayu) dan pengerjaan seni tradisional (pembentukan produk jadi secara manual). Ini merupakan hasil kerajinan yang mempunyai kandungan seni (art) dan fungsional.
Dalam proses pembuatannya dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : pemotongan kayu gelondongan, pemotongan kayu sesuai dengan ukuran model produk, pembentukan model-model produk dengan mesin bubut, pengukiran (pembentukan produk jadi), pengamplasan, pewarnaan dan finishing.
Mesin dan peralatan yang digunakan untuk dalam pembuatan kerajinan kayu dalam setiap tahapan sebagai berikut :
- Tahap penyiapan bahan baku kayu umumnya menggunakan mesin potong kayu dan alat pengering.
- Tahap pembentukan di bantu oleh band saw kecil dan mesin potong handy seperti gergaji dan pahat.
- Tahap pembentukan halus atau pengukiran dengan menggunakan pahat.
- Tahap penghalusan biasanya menggunakan amplas dan banyak menggunakan tenaga manusia.
- Tahap finishing biasanya di bantu dengan mesin semprot cat dan kuas untuk mewarnai.
- Tahap pengepakan untuk keperluan pengiriman.
Hadirnya dunia pariwisata, baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi gaya dan bentuk kreativitas karya yang disajikan dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka. Akan tetapi suatu hal yang tidak dapat dipungkiri adalah kehidupan tradisi di daerah wisata telah menyatu dalam mempraktikkan seni, baik seni rupa maupun seni pertunjukan.
Dengan demikian karya yang dihasilkan akan selalu mengacu kepada tradisi yang sudah mapan meskipun adakalanya dimodifikasi sedemikian rupa dengan menyelaraskan situasi dan kondisi terhadap kelangsungan dan perubahan seni kerajinan kayu yang orientasi produknya dalam
bentuk cenderamata sebagai seni wisata untuk memenuhi kebutuhan komunitas wisatawan.
Usaha Kerajinan Kayu Di Daerah Wisata