Wisata Pantai Boom Banyuwangi dan Sejarah

Nama Pantai Boom Banyuwangi sudah melekat pada masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya. Wisata Pantai Boom yang berada di timur kota Banyuwangi, berdasarkan prasasti yang terdapat di bangunan berbentuk pendapa berkisah tentang sejarah Boom yang di masa lampau mempunyai peranan penting sebagai jalur pelayaran niaga dan pelabuhan pada masa kerajaan Airlangga, Singasari, Majapahit dan masa awal syiar Islam di Tanah Jawa.

Sejarah Pantai Boom Banyuwangi

Pantai Boom mengalami pasang surut sebagai pelabuhan, namun akan semakin berkembang sebagai salah satu tempat wisata di Banyuwangi. Lokasi Pantai Boom yang cukup strategis dari kota serta tidak jauh dari Pulau Bali dapat menjadi tujuan wisata bahari bagi keluarga untuk menikmati angin pantai sembari melihat Pulau Bali dari kejauhan. Selain itu, pemkab Banyuwangi setiap tahun mengadakan festival budaya Gandrung Sewu bertaraf nasional serta Banyuwangi Beach Jazz Festival.

Pantai Boom Banyuwangi dahulu merupakan sebuah pelabuhan kuno di masa kejayaan Kerajaan Majapahit, dan merupakan tempat singgah para pedagang dan saudagar antar daerah dan negara. Kapal-kapal membawa berbagai angkutan, biasanya kopra dan kapal-kapal nelayan. Hal ini dibuktikan dengan dermaga-dermaga pelabuhan, gudang-gudang bekas dan sebuah tempat pelelangan ikan yang sudah tidak dipakai.

Pantai Boom dikenal warga sebagai dermaga penyeberangan penghubung Jawa-Bali, sebelum pelabuhan Ketapang semegah sekarang ada. Boom sudah digunakan sebagai jalur transportasi kedua pulau bertetangga yang masih memiliki hubungan sejarah ini. Seiring difungsikannya pelabuhan penyeberangan Ketapang, Kalipuro, perlahan-lahan keramaian Pantai Boom mulai surut. Hanya aktivitas nelayan ikan yang melakukan penangkapan di sekitaran selat Bali saja yang tetap menggunakan lokasi ini.


Pantai Boom Banyuwangi memiliki, semacam “Break Water” atau seperti semenanjung buatan karena panjangnya kurang lebih 1000 m atau 1 kilo meter. Di sisi kanan kiri semenanjung buatan, saat ini masih dipergunakan sebagai tempat sandaran perahu oleh nelayan tradisional setempat.

Di dermaga ini penduduk biasanya melakukan aktifitas memancing. Di sisi selatan pantai terdapat Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Laut yang menjadi tempat peristirahatan bagi pasukan Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda di sekitar Banyuwangi.

Baca juga: Pantai Pulau Merah Banyuwangi

Di era tahun 1980-an Wisata Pantai Boom Banyuwangi sangat dikenal dengan taman hiburan rakyatnya. Hampir semua permainan tersedia disini pada jaman itu. Karenanya, selain menyebut nama Boom, warga lebih mempopulerkan nama pantai ini dengan sebutan THR (Taman Hiburan Rakyat), namun THR hanya bisa dinikmati warga setiap hari raya Idul Fitri saja. Namun kini, arena hiburan rakyat tidak bisa lagi. Pada tahun 1982 terjadi tragedi Inkai yaitu hilangnya para peserta latihan Karate Banyuwangi karena ditelan ombak, untuk memperingati tragedi tersebut dibangun Tugu Inkai di kawasan tersebut.

Pada tahun 2004 kawasan ini digunakan sebagai tempat pembuatan kapal Umbul-Umbul Blambangan yaitu sebuah kapal ekspedisi yang sedianya akan dipakai untuk mempromosikan pariwisata Banyuwangi namun tenggelam.

Rencana akan ada pembangunan marina alias dermaga kapal pesiar yang akan menghubungkan Pantai Boom Banyuwangi dengan Pelabuhan Benoa, Bali, serta akan dibangun resor.

 

Pantai Boom Banyuwangi – Wisata Indonesia

kwisata

turut membahas informasi pariwisata berdasarkan tempat lokasi tujuan wisata-wisata khususnya yang ada di Indonesia, juga info pendukung wisata.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *