Romantika Wisata Di Situ Patenggang Ciwidey Bandung

Wisata Situ Patenggang Ciwidey Bandung

Berkunjung ke ibukota Jawa Barat tidak lengkap rasanya jika tidak melihat keindahan tempat wisata di Situ Patenggang di Ciwidey Bandung selatan. Kedamaian alam yang tercipta di danau romantis tersebut menambah suasana hati menjadi tenteram bagi para pengunjung.

Wisata Situ Patenggang Ciwidey

Situ (bahasa Sunda dari danau) ini memiliki kondisi alam yang bagaikan lukisan. Apakah yang terbayang dalam benak anda, jikalau melihat sebuah danau di tengah kebun teh yang hijau di pegunungan yang sejuk? Kedamaian? Syahdu? Romantis? It’s real. Terjadi di situ Patenggang Ciwidey.

Berkunjung ke Situ Patenggang atau disebut juga Situ Patengan sesuai nama tempatnya berada di bawah kaki Gunung Patuha, lokasinya sangat mudah dicapai. Danau ini sangat dekat dengan obyek wisata kawah putih dengan jarak sekitar 7 kilometer saja atau waktu tempuh 10 menit.

Jika anda datang dari pusat kota Bandung, maka jaraknya sekitar 35 kilometer dan perjalanan menempuh waktu 1 jam. Anda dapat melalui rute Kopo, Soreang, Ciwidey dan akhirnya sampai di Situ Patenggang.

Jika anda ke sini, disarankan pagi hari dari pusat kota Bandung, lalu mengunjungi Kawah putih. Setelah itu barulah menuju danau. Jika sudah puas mengeksplorasi keindahan alam di kebun teh ini, barulah anda dapat melanjutkan perjalanan untuk berbelanja di Bandung.

Lokasi Situ Patenggang (Patengan) Ciwidey Bandung


Mitos Situ Patenggang

Adapun Situ Patenggang yang indah ini memiliki pulau di tengahnya yang disebut pulau Asmara. Dan selain itu, di danau ini juga terdapat batu Cinta yang besar, yang sering dikunjungi pasangan muda dan mereka mengucapkan janji cinta di depan batu besar tersebut.

Mengapa mereka melakukan hal tersebut? Hal ini disebabkan legenda romantik yang beredar tentang Situ Patenggang. Konon danau ini tercipta akibat permintaan Dewi Rengganis kepada Ki Santang yang dicintainya.

Kedua sejoli ini sempat terpisahkan karena perang bubat yang terjadi antara kerajaan Majapahit dan Pajajaran. Keduanya kemudian saling mencari (pateang-teangan dalam bahasa sunda) dan bertemulah di batu besar (batu Cinta).

Lalu Dewi Rengganis meminta dibuatkan kapal (yang akhirnya berubah menjadi sebuah pulau berbentuk hati) dan sebuah danau (situ Patenggang) sebagai bukti keteguhan cinta.

Karena cerita rakyat inilah, maka tersebar mitos bahwa bagi pasangan yang mengucapkan janji setia di depan batu Cinta lalu berkeliling dengan sampan mengitari pulau Asmara yang berbentuk hati di tengah danau, maka cinta mereka akan abadi dan langgeng.

Tapi kami ingatkan bahwa ini hanya mitos saja. Namun, jika anda ingin pernikahan yang berkesan dan lain dari kebiasaan, mengapa tidak dilakukan di tempat ini? Jadi ritualnya mengikuti kisah legenda danau romantis ini. Unik, bukan?

 

Wisata Situ Patenggang Ciwidey Bandung

kwisata

turut membahas informasi pariwisata berdasarkan tempat lokasi tujuan wisata-wisata khususnya yang ada di Indonesia, juga info pendukung wisata.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *