Buat warga Bandung, Cianjur dan Purwakarta pastinya sudah tak asing lagi dengan objek wisata waduk Cirata. Waduk ini merupakan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di Asia tenggara yang mengaliri listrik di pulau Jawa dan Bali dengan kapasitas listrik yang dihasilkan 1.428 GWh per tahun yang kemudian disalurkan melalui sebuah transmisi bertegangan tinggi yakni 500 kV interkoneksi untuk pulau Jawa , Madura dan Bali atau dikenal dengan Jamali.
Wisata Air Waduk Cirata
Secara topografi, waduk Cirata memang terdiri diantara bukit-bukit penghubung tiga kabupaten. Di sebelah utara merupakan kabupaten Kabupaten Purwakarta, di timur adalah Kabupaten Bandung sedangkan di selatan adalah kabupaten Cianjur.
Selain digunakan sebagai pembangkit listrik, PLTA waduk cirata juga menjadi obyek wisata bagi warga sekitar, bahkan banyak pula pengunjung yang datang dari Jakarta, Bogor dan Bandung. Hari sabtu dan minggu tempat ini akan penuh oleh pengunjung mulai dari pagi hingga sore hari.
Ibu Aisah yang merupakan penduduk asli dan tahu persis bagaimana kondisi alam sebelum dan sesudah pembangunan waduk ini. Beliau juga berprofesi sebagai pedagang di pinggir halaman taman waduk cirata untuk menyambung hidupnya.
“Waduk ini dibangun pada tahun 80-an, dulunya merupakan sebuah bukit dan leuweung geledegan (hutan lebat) yang kemudian dibenteng pada masa pemerintahan presiden Soeharto. Saya menyaksikan langsung saat pembangunan waduk ini, mobil dan alat berat silih berganti berdatangan ke sini, dulu saya masih jagjag (fit) namun sekarang mah sudah tua atuh jang, ” ujar Aisah.
Satu hal yang unik di sini adalah sepanjang jalan waduk (benteng) terdapat tiang penyangga lampu jalan yang masing-masing terdiri dari nama asmaul husna. Pengunjung dilarang keras hunting di atas benteng demi keamanan dan keselamatan. Di sekitar waduk cirata terdapat taman-taman yang indah dengan pohon rindang sebagai penyerap suhu panas dan tempat berteduh.
Untuk lahan parkir telah disediakan dan dilayani dengan sistem tiket. Namun jika anda tidak ingin parkir di tempat yang di sediakan, anda dapat parkir di tempat umum (pedagang) secara gratis namun jangan hanya numpang saja, kasihan kalau tidak membeli dagangannya.
Lokasi Waduk Cirata
Saya telah mengunjungi lebih dari tiga kali ke tempat ini hanya membutuhkan waktu 2,5 jam perjalanan menggunakan sepeda motor dan harus melewati perbukitan. PLTA ini merupakan sumbangsih dari tiga kabupaten yaitu kabupaten Cianjur, Purwakarta dan Bandung.
Selain suasana yang indah, satu hal yang tak boleh dilewatkan adalah kulinernya. Anda dapat memesan nasi liwet beserta lauk dengan harga yang relatif terjangkau jika patungan dengan rekan.
Untuk setiap porsi dengan komposisi 1 liter beras + Sambal + Lalapan + 1 kg ikan bakar, tahun lalu dipatok dengan harga Rp 80 ribu, jika tidak memungkinkan anda bisa membelinya dengan paket ekstra tentunya dengan biaya tambahan. Anda setidaknya harus menunggu sekitar 40 menit untuk menyantap lezatnya nasi liwet ini. Bagaimana apakah anda tertarik untuk mencobanya ? Silakan ya… (red/dadan rusdan)
Wisata Waduk Cirata – Kanal Wisata Indonesia