Wisata Bahari dan Alam di Labuan Bajo

Wisata Bahari dan Alam di Labuan Bajo

Ingin Wisata Alam dan Bahari? Mari Berlabuh di Labuan Bajo. Berada di Kawasan Wisata Nusa Tenggara Timur (NTT), Labuan Bajo, memiliki barisan pulau-pulau menawan dan menjadi daya tarik besar bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Tempat yang paling diburu para pengunjung di Labuan Bajo adalah wisata alamnya, maka destinasi yang harus kunjungi adalah Pulau Padar, Pulau Rinca, Pink Island dan Gua Rangko.

Pulau Padar

Keindahan Pulau Padar tidak diragukan lagi, kita bisa menikmati pemandangan pantai-pantai di Labuan Bajo dari kawasan perbukitan. Dijamin betah berlama-lama memandangi gugusan kepulauan dari ketinggian ditemani hembusan angin mengurangi hawa panas dari teriknya sinar matahari.

Pulau Padar

Pulau ini memiliki keunikan yang jarang ditemukan di pulau lainnya. Ketika musim kemarau, seluruh kawasan tampak kering seperti perbukitan padang pasir. Di saat itulah, banyak wisatawan yang menjadikan tempat ini sebagai objek fotografi atau sekadar swafoto.

Sebaliknya, saat musim hujan tiba, akan berubah menjadi sabana hijau yang menyegarkan mata. Jika ingin melihat padang pasir ala pulau ini, datanglah pada Maret-Oktober. Sementara jika ingin mendapatkan suasana yang tak begitu gersang, bisa berkunjung pada November-Februari.

Pulau Rinca

Indonesia boleh berbangga karena masih memiliki peninggalan habitat dari hewan purba Varanus Komodoensis atau komodo dan masih lestari hingga saat ini. Salah satunya Pulau Rinca habitat asli dari komodo. Banyak wisatawan yang sengaja berkunjung ke kawasan yang masuk dalam tujuh warisan keajaiban dunia UNESCO.

Pulau Rinca

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah populasi komodo di dalam kawasan TN Komodo, Pulau Flores sebanyak 2.762 ekor. Komodonya menempati Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, Pulau Gili Motang dan Pulau Nosa Kode.

Dan Pulau Rinca menjadi pilihan tepat untuk melihat langsung habitat komodo. Jaraknya tidak jauh dari Pulau Padar sekitar kurang lebih 30 menit menempuh perjalanan laut sampailah kami di Pulau Rinca yang memiliki luas 190-an km persegi dihuni habitat asli komodo Si Naga Purba.

Ada beberapa perbedaan antara komodo yang hidup di Pulau Komodo dan di Pulau Rinca. Komodo di Pulau Rinca lebih agresif dibanding yang ada di Pulau Komodo. Pulau Rinca dan Pulau Komodo tidaklah berjauhan. Pintu masuk di Pulau Rinca adalah Loh Buaya, sedangkan di Pulau Komodo adalah Loh Liang. Jejak Komodo di Pulau Rinca Kepulauan Komodo


Selain melihat habitat komodo, tidak kalah menarik adalah mendaki bukit. Derajat pendakian lumayan tinggi namun jika sampai di atas bukit, terhampar pemandangan padang savana yang kontras dengan birunya laut.

Pink Beach

Dengan pasir pantai berwarna merah muda nan indah pantai ini sesuai dengan namanya “Pink Beach”. Terletak dalam Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur.

Pink Beach

Pantai merah muda serupa juga ada di 7 lokasi di dunia, yaitu Pink Beach di Harbor Island, Bahamas; Bermuda; Santa Cruz Island, Filipina; Sardinia, Italia; Bonaire, Dutch Caribbean Island; dan di Balos Lagoon, Crete, Yunani.

Jadi Betapa kaya dan cantik alam Indonesia; satu di antara tujuh pantai berpasir merah muda dapat ditemukan di negeri ini. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti dari mana asal muasal warna pasir merah muda yang cantik ini.

Beberapa berpendapat bahwa warna pink berasal dari pecahan karang berwarna merah yang sudah mati dan memang banyak ditemukan di pantai ini. Pendapat lain menyebutkan warna pink pada pasir Pink Beach adalah karena adanya hewan mikroskopik bernama foraminifera yang memproduksi warna merah atau pink terang pada terumbu karang.

Gua Rangko

Meskipun harus menempuh perjalanan selama 40 menit dengan perahu kayu dari Labuan bajo dilanjutkan berjalan kaki menyusuri pantai, seluruh usaha terbayar lunas dengan sajian panorama indah dalam gua.

Gua Rangko

Saat tiba di lokasi, disambut bibir gua yang kecil. Walau ukurannya tidak besar, tetapi pintu masuk ini menjadi gerbang melihat surga terpendam tersebut. Ya, biru dan beningnya ‘kolam renang’ yang ditawarkan gua ini. kolam unik dipenuhi dengan air asin. Air yang bersumber dari laut itu masuk ke dalam rongga atau celah yang menghubungkan kolam di gua dan laut lepas.

Suasana wisata goa yang hening dan sunyi dengan jajaran stalaktit yang menghiasi bagian dalam gua, semakin membuat kolam tersebut layaknya kolam renang pribadi. Jika matahari semakin turun membuat sinarnya masuk ke dalam gua dan menambah indah pantulan warna staklatit yang terkena pantulan sinar matahari tenggelam.

 

Wisata Bahari dan Alam di Labuan Bajo

kwisata

turut membahas informasi pariwisata berdasarkan tempat lokasi tujuan wisata-wisata khususnya yang ada di Indonesia, juga info pendukung wisata.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *