Kuliner Wedang Tahu Semarang Yang Tidak Pakai Tahu

Kuliner Tradisional Wedang Tahu Semarang ini beraroma jahe dan berisi kembang tahu yang terbuat dari sari kedelai serta berkhasiat sebagai penghangat tubuh sehingga cocok dinikmati di kala musim hujan atau di pagi atau malam hari.

Kuliner Wedang Tahu Semarang

Namun, jangan terkecoh oleh nama wedang tahu. Jika mendengar namanya, akan muncul di pikiran minuman ini terbuat dari tahu. Ternyata tidak. Bukan seperti tahu pong Semarang, sebab, wedang tahu terbuat dari susu kedelai yang dicampur dengan air garam, dan bubuk agar-agar yang dimasak sehingga menjadi kembang tahu atau tahu sutera, yang akan jadi isi dari wedang tahu tersebut.

Ada kesamaan rasa dalam kuah wedang tahu ini dengan wedang ronde. Yang membedakan, wedang ronde terdiri dari beberapa macam komposisi yang penuh warna, sedang wedang tahu minim warna. Soal rasa tak beda jauh.

Konon Wedang tahu Semarang ini berasal dari negeri Tiongkok dan dibawa ke Indonesia pada akhir abad ke-19 oleh seorang imigran Tionghoa sehingga menjadi minuman khas Semarang ini. Cara membuatnya yang tidak begitu sulit sehingga  banyak penduduk pribumi yang menjajakan wedang tahu .

Cara membuat wedang tahu semarang yaitu air kedelai dididihkan dan ditambah agar-agar, gula, dan garam. Setelah mendidih, campuran tadi diangkat dari kompor dan dibiarkan hingga membeku. Sementara itu untuk membuat kuah jahe, maka gula merah, gula pasir, jahe, daun pandan, daun jeruk, kayu manis, cengkeh, dan garam direbus hingga larut dan wangi kemudian disaring. Untuk resep selengkapnya dapat membaca di:…


Untuk penyajiannya, kembang tahu disendoki tipis-tipis dan diletakkan ke dalam mangkok serta dituangi kuah jahe. Hidangan ini disajikan dalam keadaan hangat. Dahulu Wedang Tahu banyak dijual, baik dengan berkeliling kampong maupun membuka warung di pinggir jalan atau di depan rumah tinggal.

Umumnya para penjual wedang tahu adalah warga keturunan Tiongkok dibantu penduduk pribumi. Kini, sudah banyak penduduk pribumi yang menjajakan wedang tahu, baik berkeliling dengan pikulan maupun membuka warung tenda di pinggir jalan raya.

Sebut saja warung Wedang Tahu Pak Adi di Jl Setiabudi, tepatnya sekitar 10 meter sebelum lampu merah Patung Kuda, atau sebelah kiri jalan ke arah Banyumanik dari Semarang bawah. Atau di depan Toko Tekstil Jangkrik, Jalan Wahid hasyim (Kranggan).

Warung tenda Wedang Tahu Pak Adi berada di atas trotoar. Pikulannya sederhana dengan dandang berisi kuah jahe dan satu lagi dandang berisi kembang tahu sebagai ciri khasnya. Menurut penjualnya, Suprapto, kuah jahe terbuat dari rebusan air, jahe, gula jawa dan gula pasir.

Suprapto menggunakan nama Pak Adi, nama pamannya yang dahulu ikut jualan wedang tahu milik keturunan Tiongkok di Kampung Bandaran Semarang. Karena, wedang tahu pertama kali dijual oleh warga keturunan Tiongkok.

 

Kuliner Tradisional Wedang Tahu Semarang – Wisata Kuliner

kwisata

turut membahas informasi pariwisata berdasarkan tempat lokasi tujuan wisata-wisata khususnya yang ada di Indonesia, juga info pendukung wisata.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *